Thank's for Visiting

1.13.2012

"DEVELOPING MATHEMATICS EDUCATION IN INDONESIA"

Presented at The DSME Seminar of Mathematics Education Department of Mathematics and Science Education Faculty of Education, University of Melbourne
May 28, 2004, room 706 at 2:15
By : Dr. Marsigit M.A.
Reviewed by : Nurmanita Prima Rahmawati (Mathematics Education Reguler 2009 at http://nurmanitaprima.blogspot.com)

Meningkatkan tingkat intelektual rakyat dan memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 selalu menjadi keprihatinan utama dari Pemerintah Indonesia.
Tujuan sistem pendidikan meliputi:
1. Meningkatkan pengabdian penuh kepada Allah SWT.
2. Mengembangkan kecerdasan dan keterampilan individu.
3. Mendorong sikap positif kemandirian dan pengembangan.
4. Memastikan bahwa semua anak tidak buta huruf .

Secara Garis Besar Haluan Negara kebutuhan kelanjutan pendidikan nasional didefinisikan ulang, dikembangkan, dan diperkuat dengan menyediakan peraturan perundang-undangan yang diperlukan. Hal ini memberikan prioritas untuk memperluas kesempatan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar, pendidikan kejuruan dan untuk melaksanakan bentuk wajib belajar pendidikan dasar 6 sampai 9 tahun. Dengan demikian, sejak tahun 1993, tema pembangunan pendidikan adalah pemerataan dan perluasan, perbaikan kualitas, peningkatan relevansi dan efisiensi.
Fungsi guru sebagai tokoh sentral yaitu dalam menentukan kegiatan dan melakukan instruksi, dimana siswa jarang aktif terlibat dalam pembelajaran serta dalam proses interaksi dengan orang lain. Kebanyakan guru diamati menghabiskan sebagian besar waktu menyampaikan informasi untuk anak-anak, sementara papan tulis sejauh ini merupakan bantuan visual yang paling umum tetapi sering digunakan sebagai tempat guru menulis daripada untuk presentasipara siswa. Tantangan bagi pendidik dalam dekade berikutnya adalah untuk meningkatkan belajar siswa agar mempunyai keterampilan yang lebih tinggi dalam matematika, guru harus mengatur instruksi untuk melibatkan anak-anak sehingga mereka secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri dengan pemahaman.
Contoh kendala yang sering muncul pada proses peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah:
1. kompleksitas lingkungan pendidikan.
2. keterbatasan anggaran.
3. kurangnya sumber daya pendidikan dan fasilitas.
4. divergensi dari konteks pendidikan seperti etnis, budaya geografi, dan nilai.
5. kurangnya pemahaman guru tentang teori-teori praktek yang baik dalam mengajar dan bagaimana menerapkannya.
Gambaran Dari Matematika Dan Ilmu Pendidikan Di Indonesia Saat Ini
Saat ini studi tentang matematika dan ilmu pendidikan di Indonesia memiliki indikasi bahwa prestasi anak dalam mata pelajaran matematika masih rendah, seperti ditunjukkan oleh hasil Ujian Nasional Meninggalkan (EBTANAS) tahun ke tahun baik di Sekolah Dasar dan Menengah. Penguasaan anak-anak di Matematika dan konsep Ilmu Pengetahuan dan keterampilan proses Sains masih rendah. Fakta ini mungkin sebagai hasil dari kekurangan kegiatan laboratorium, kurangnya guru yang memiliki ilmu menguasai keterampilan pendekatan proses, isi pada Matematika dan Ilmu kurikulum terlalu banyak, kurangnya peralatan laboratorium dan sumber daya laboratorium manusia. Penelitian juga menunjukkan bahwa ketidakcocokan antara tujuan pendidikan, kurikulum, dan sistem evaluasi.
Oleh sebab itu intuk dapat mewujudkan tujuan dari usaha meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia diperlukan kerjasama antara lembaga pendidikan seperti mencari model-model alternatif dalam referensi pengalaman pendidikan dari beberapa negara lain, sehingga mungkin mendapatkan beberapa manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar